Tahun lalu aku kenal yang namanya menstrual cup dati teman yang sudah lama memakai produk kewanitaan ini. Saat itu dia bercerita bagaimana praktis dan ramah lingkungannya menstrual cup. Aku yang pernah mengikuti aktifitas membersihkan pantai di pulau seribu, jadi inget banyak sekali sampah pembalut - tanpa pikir panjang langsung order menstrual cup di salah satu toko online. Akhirnya semenjak saat itu sampai sekarang aku selalu menggunakan menstrual cup di saat haid. Berikut pengalaman pakai menstrual cup selama 1 tahun.
image source |
Lakukan research sebelum membeli menstrual cup
Saat ingin membeli menstrual cup, aku lihat ada banyak sekali jenis, ukuran dan bentuknya. Jadi aku melakukan research dulu agar tidak salah pilih. Akhirnya aku putuskan untuk membeli menstrual cup dengan ukuran terkecil, alasannya karena ingin mencoba dulu.
Beradaptasi dengan menstrual cup
Awal menggunakan menstrual cup ternyata tidak sepraktis yang teman aku ceritakan. Karena memang butuh waktu untuk beradaptasi. Salah satunya kita harus mencoba berbagai macam cara melipat menstrual cup saat ingin dimasukan ke dalam vagina. Jika tidak cocok dengn bentuk lipatan, maka akan bocor. Selain itu cara memasukan mentrual cup ke vagina juga berbeda-beda, dalam hal ini posisi tubuh saat kamu memasukannya, ya. Perlu satu sampai 2 bulan untuk aku beradaptasi sampai benar-benar menemukan lipatan menstrual cup dan cara yang tepat.
image source |
Coba beberapa tipe menstrual cup
Sebelumnya di atas sudah aku sebutkan, kalau tipe dan bentuk mentrual cup berbeda-beda, begitu juga dengan bahannya. Menstrual cup yang pertama kali aku coba memiliki bahan yang lebih licin dan bentuk gagangnya agak panjang. Alasannya adalah agar lebih mudah dimasukan dan dikeluarkan, tapi ternyata saat awal haid lebih sering bocor. Selain itu, saat tidur, gagang yang panjangnya membuat tidak nyaman. Akhirnya aku coba beli menstrual cup lain yang bahannya tidak licin dan punya gagang pendek. Jenis ini ternyata cocok untuk aku pakai pada hari-hari pertama haid.
image source |
Efek samping pemakaian menstrual cup
Ada beberapa efek samping yang bisa terjadi jika salah dalam menggunakan menstrual cup. Oleh karena itu psatikan untuk selalu mencuci dengan bersih menstrual cup sebelum dimasukan ke dalam vagina. Aku juga melakukan strerilisasi setiap 1 bulan sekali dengan merendam di air panas kurang lebih 15 menit. Jika menstrual cup yang digunakan kotor, maka bisa menyebabkan iritasi dan infeksi. Aku sendiri sudah melakukan pemeriksaan dengan dokter SPKK dan tidak ada iritasi maupun infeksi.
Manfaat pekaian menstrual cup
Setelah selama kurang lebih 1 tahun menggunakan menstrual cup, aku merasa lebih hemat dan lebih nyaman. Biasanya minimal mengeluarkan uang Rp. 50.000 perbulan untuk membeli pembalut, jadi untuk 1 tahun bisa Rp 600.000. Sekarang aku punya 2 mentrual cup yang masing-masing harganya sekitar Rp 100.000. Bahkan menstrual cup ini bisa digunakan sampai 5 tahun.
Saat menstrual cup sudah masuk ke vagina dan jika posisinya sudah benar, rasanya seperti tidak memakai apa-apa. Bahkan saat aku traveling ke Bali jadi bisa berenang di pantai dan kolam renang tanpa perlu khawatir akan bocor. Manfaat yang terakhir adalah ramah lingkungan, jadi aku gak menghasilkan sampah pembalut lagi selama 1 tahun terakhir.
Nah itu tadi cerita aku, pengalaman pakai menstrual cup selama 1 tahun. Untuk kamu yang ingin coba memakai menstrual cup, pastikan untuk research dari sekarang dan harus selalu menjaga kebersihan dengan rutin membersihkan menstrual cup. Semoga posting ini berguna untuk kamu :)